"eLDa dan segala HAL mengenainya"

Senin, 20 April 2009

"kami yang berada dalam lagu Dear God"

Kami yang berada dalam lagu Dear God (Avenged Sevenfold) :

Kami adalah kami.
Kami tak seperti Victoria dan David Beckham.
Tak seperti Johnny Depp dan Helena Bonham Carter.
Dan lebih tak seperti Wolverine dan Jean Grey.


Kami adalah kami yang begini.
Terbiasa dengan pacuan waktu.
Terbiasa mengejar jarak tertentu.
Entah bagaimana caranya kami mampu bertahan sampai sejauh ini.
Karena kami tak menemukan jawaban 'bagaimana' itu dalam literatur ilmu apapun.
Filsafat, psikologi, ilmu pasti, atau apalah sebutannya.
Yang jelas kami tak hanya bicara soal cinta.
Apalagi di abad-abad gelap, yang William Shakespeare terbiasa menuliskannya.


Kami adalah kami yang tidak berharap apa-apa.
Selain mengetahui bahwa semuanya baik-baik saja.
Dan kami pun amat sangat terbiasa .
Menghubungkan rindu dengan doa.

"Dear God...
The only thing I ask of you is to hold her when I'm not around,
When I'm much too far away,
We all need that person who can be true to you,
I left her when I found her, and now I wish I'd stayed."

Paling tidak, begitu bunyinya.


--------------------------------------------------------------------------------------

Kami hanya terbagi dalam dua kubu.
Yang menunggu, dan yang ditunggu.
Di sana, tak ada aturan lain selain asas resiprositas,
Alias timbal balik yang bagi kami seperti timbangan yang selalu seimbang.
Karena jika asas itu diganti dengan sebab-akibat.
Maka kubu yang muncul adalah yang meninggalkan dan yang tertinggalkan.


Kami memang seperti ini...
Paling tidak, itulah yang kami tangkap dari mata masing-masing.
Sebelum akhirnya kami bertemu beberapa waktu kemudian.
Yang tidak dijelaskan kapan, di mana, dan bagaimana caranya.

"There's nothing here for me on this barren road,
There's no one here while the city sleeps, and all the shops are closed,
Can't help but think of the times I've had with you,
Pictures and some memories will have to help me through."


Beginilah kami...
Yang kadang-kadang orang lain tidak mengerti.
Yang kadang-kadang terpanggil tiba-tiba oleh jarak dan waktu tertentu.
Yang kadang -kadang teringat sudut-sudut di kota tempat kami menghabiskan waktu kemarin.
Namun sekali lagi, kami harus terbiasa.
Bukan apa-apa, tapi karena hanya ini yang kami yakini.

"Some search, never finding a way,
Before long, they waste away,
I found you, something told me to stay,
I gave in, to selfish ways,
And how I miss someone to hold,
When hope begins to fade."


--------------------------
----------------------------------------------------------

Itu saja,
"I FOUND YOU, SOMETHING TOLD ME TO STAY"
Yang selalu kami rasakan..
Namun tak satu pun literatur ilmu yang menjelaskan..

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda